Minggu, 01 Juli 2012

Dua orang sibuk

Pernahkah anda diposisi ketika kesibukan sudah sangat menyelimuti anda.
     Selimut ya selimut, sibuk ya sibuk.
Menyelimuti bagaikan gemuruh awan tebal yang bersiap mengeluarkan badai besar di langit sana. Kepala anda dibuat pusing, badan anda dibuat menggigil karena kurang tidur, mata merah perih sehingga wajah anda mulai mengeluarkan ekspresi yang aneh, anda sendiri pasti malas untuk melihatnya.
     Deadline besok hari, ini belum selesai, itu belum di kerjain, Mas ini udah nunggu, Mba itu udah marah-marah mati aja, asik deh sibuk.
Dari dalam perut terdengar melodi kawakan yang terus dimainkan. Mungkin akibat dari kopi yang ke lima gelas, membuat lambung anda menyumbangkan melodinya dari dalam perut. Hidung anda sudah mulai tersumbat, setiap dua menit tiga kali berusaha menarik sesuatu yang menyumbat di hidung. Pikiran tak terarah kemana, membayangkan seseorang yang anda suka saja sudah sangat sulit.
     Apalagi ngajak nonton ye, maklum lagi usaha.
Biasanya disela kesibukan yang anda lakukan anda akan mengumpat, mengeluh, membayangkan dan menyusun banyak rencana yang ingin anda lakukan ketika kesibukan anda telah selesai. Anda akan sangat yakin bisa melakukan rencana anda karena sudah tidak sibuk. Tapi saya rasa itu hanya akan menjadi sekedar angan. Entah bagaimana atau memang sifat dasar manusia, ternyata tidak ada bedanya. Ketika kesibukan anda selesai, anda selalu merasa mengalami kesibukan baru, dan rencana anda akan terlupakan.
    Kesibukan baru? Kesibukan baru kaya apa?
Tidur, makan, ketawa, nonton film beneran,
    nonton film porno, ke kamar mandi llima menit, kalo lagi rajin lanjut mandi,
main game, internetan,
    kepo-in facebook perempuan cantik, buka website porno, melamun jorok,
terus tidur lagi.
    Yang bener aja? Kaya gitu masa disebut kesibukan?
Menurut saya iya, kesibukan itu yang saya maksud. Tidak ada pekerjaan yang bisa menguras lebih banyak jiwa dan raga selain rentetan kesibukan yang saya sebutkan di atas. Menurut saya kesibukan ini yang paling melelahkan dari sekian banyak pekerjaan yang menyita waktu dan pikiran. Kesibukan ini akan bersifat akut, ketika anda sudah terbiasa maka akan sulit untuk melepaskannya.
    Berak lah, itu mah lo doang, gua si kaga kaya gitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar