Senin, 25 Juni 2012

Nikmat

Halo, perkenalkan namaku Ancy. Aku perempuan kuat, keras, kasar, dan sedikit gahar seperti orang-orang sejenisku yang lain. Orang bilang tampang ku galak, hah yang benar saja. Padahal menurutku sendiri tampangku ini sangat imut-imut dan cantik. Tapi yasudahlah, tak salah juga kalau aku merealisasikan apa yang ada di tampang ku ini. Toh stigma itu bukan aku yang menginginkannya. Aku hidup dalam kesendirian di kota ini. Seluruh keluargaku tinggal diseberang pulau sana. Pertama kali aku datang ke kota, aku kesepian. Aku tak tahu harus berbuat apa awalnya. Namun akhirnya aku menemukan kesenangan sendiri dengan mengamati hal. Aku selalu mencari hal apa saja yang bisa melupakanku dari kesendirian ini. Hal kecil aku jadikan besar, hal besar aku jadikan lebih besar. Dengan itu juga aku bisa menyindir orang-orang disekelilingku. Aku  tantang mereka, siapa yang berani denganku. Lebih lagi yang tidak berdaya. Ada, ada? Tidak ada ternyata.

Kenikmatan yang muncul kala aku melakukannya tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. Nikmat sekali. Lebih nikmat dari jutaan uang yang turun dari langit. Aku tinggal di sebuah pemukiman kumuh di pinggiran kota. Banyak sekali kukenal kawan-kawan yang lebih kuat daripadaku. Namun bedanya mereka itu laki-laki, aku perempuan. Haha, bangganya aku ketika memikirkan hal itu. Aku beruntung tinggal dilingkungan yang mendukung kesenanganku ini. Tidak ada yang bisa melawanku, tidak ada. Bukannya mau sombong, tapi aku ini terbilang seorang yang dihormati di lingkunganku. Aku berbuat banyak untuk lingkunganku ini, aku berjasa. Di antara kawan-kawanku, aku satu-satunya orang yang lulusan perguruan tinggi. Aku pintar, cerdas, setidaknya itu pengakuanku. Ilmuku aku gunakan untuk mengajarkan kawan-kawanku yang lebih muda tentang apa artinya hidup. Dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dari yang bodoh mennjadi pintar. Selain kecerdasanku, aku juga bisa membanggakan keberanian ku. Pernah suatu ketika terjadi perkelahian besar antara kawan-kawanku dan kampung sebelah. Aku seorang perempuan satu-satunya yang berteriak, berdiri paling depan mengacungkan parang untuk menghadapi lawan-lawan kawanku. Aku merasa sangat berani dan berjasa. Ya semua itu kulakukan juga untuk melindungi kawan-kawanku dari bahaya. Sebenarnya aku tak ingin mereka terluka dan tersakiti. Aku rela mengorbankan hidupku demi mereka. Aku juga hanya ingin bilang, bahwa hanya aku yang boleh menyakiti kawan-kawanku. Bukan orang lain yang tak tau apa-apa. Haha tapi mungkin itu hanya pembenaranku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar