Sabtu, 09 Juni 2012

Hitam putih hiburan malam kota Jakarta

Sebagian kalimat ada yang copas dari tulisan orang..

“Gilaa, asik banget nih bro.. Gaa kuaat deeh” celetuk seseorang dari dalam senyapnya kegelapan. Kegelapan di sebuah tempat hiburan malam di Jakarta. Jakarta sebagai kota terpadat di Indonesia tidak akan pernah berhenti untuk menyajikan sesuatu yang baru bagi warganya. Penatnya kehidupan perkotaan dan pusingnya tuntutan pekerjaan menyebabkan dibutuhkannya tempat yang bisa mengusir itu semua di Jakarta. Salah satu tempat yang paling digemari dan banyak peminatnya adalah tempat hiburan malam.
Sebelumnya banyak yang beranggapan bahwa akan sulit mencari kesenangan ketika waktu sudah melewati pukul 11 malam. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi mereka yang hidup di tengah hiruk pikuknya kota Jakarta. Ibu Kota Indonesia ini merupakan salah satu kota metropolitan yang tidak pernah tidur, selalu hidup selama 24 jam setiap harinya.

Bagi para penikmat malam, Jakarta malam hari adalah surga. Semakin malam, Jakarta semakin bergairah. Banyak tempat hiburan yang mulai bermunculan. Tetapi tentunya tak seperti tempat hiburan pada siang hari. Hiburan malam hari di Jakarta hadir bersama dengan kerlap-kerlip lampu disco dan dentuman music. Begitupun dari segi jumlah, tempat hiburan malam di Jakarta banyak sekali jumlahnya, bertebaran di sekeliling kota Jakarta.

Jika boleh di artikan, hiburan malam disini berarti tempat orang mencari kesenangan duniawi dikala malam, dan biasanya identik dengan menghambur-hamburkan uang. Tempat hiburan malam memang banyak sekali berada
di sekeliling Jakarta. Mulai dari daerah Jakarta Timur, Barat, Utara, Selatan, Pusat, semua ada. Ada dua daerah yang dapat dibilang paling terkenal dengan tempat hiburan malamnya. Pertama daerah Kemang, Jakarta Selatan, telah lama dikenal sebagai tempat hiburan. Berbagai club malam dengan konsep hiburan yang berbeda menjamur disini. Pencari kesenanangan di kala malam yang terus berdatangan ke Kemang, menjadikan daerah ini sebagai asset yang menggiurkan bagi pengelola hiburan malam. Kawasan yang sempat diusulkan menjadi kawasan komersil ini  terus menggeliat, puluhan kelab malam berdiri dikawasan Kemang ini dan menjadi target dari warga Ibukota lain. Apalagi lingkungan Kemang banyak dihuni oleh kaum ekspatriat yang notabene senang dengan berbagai macam hiburan malam. Hiburan malam di Kemang lebih banyak di dominasi oleh cafe dan kelab malam. Ada bermacam-macam kelab malam yang berdiri. Hadir dengan berbagai macam konsep berbeda namun menyuguhkan hiburan yang relatif sama, yaitu live music dan dj performance.

Tak jauh berbeda, kawasan Jakarta Kota juga dikenal sebagai tempat hiburan malam. Tepatnya daerah Hayam Wuruk Jakarta Pusat, jalannya selalu ramai dan terang dikala malam. Disana banyak sekali tempat hiburan malam yang bisa di datangi dan nikmati. Daerah ini memang sudah terkenal dari dulu sebagai pusat mencari kesenangan duniawi. Semua jenis hiburan ada disana, dari bilyard, cafe, karaoke, panti pijat, sampai kelab malam juga ada disana. Hanya saja, kelab malam di kawasan ini hadir dengan konsep yang mewah, dengan ruangan besar dan interior yang terlihat glamour.
Perbedaan lain dapat terlihat pada suguhan musik. Jika di Kemang, atau yang biasa disebut kawasan selatan menyuguhkan music progesif, sementara di Jakarta Kota lebih kearah house treble dan trance. Kawasan di barat Jakarta ini juga menyuguhkan hiburan yang bisa dibilang agak lebih berani, karena tak sedikit tempat yang menawarkan penampilan penari telanjang.

Namun menurut mister X sebagai salah seorang penikmat hiburan malam di Jakarta, dari berbagai aneka ragam hiburan malam yang ada di Jakarta, dalam usia peminatnya tergolong berbeda. Misalnya usia 30an keatas akan lebih sering datang ke panti pijat dan diskotik dikawasan hayam wuruk. Sedangkan untuk kalangan muda-mudi dan ekspatriat sering terlihat di kelab-kelab yang ada di daerah Jakarta selatan.
Jika kita pernah melewati jalan hayam wuruk, disana banyak sekali tempat hiburan malam yang berteberan di pinggiran jalan. Gemerlap lampu didepan diskotik mengarahkan pandangan kita untuk melihat lebih jauh bangunan apa sebenarnya itu. Belum lagi yang tersembunyi di gang-gang sempit jalan hayam wuruk. Disana biasanya menjadi tempat persinggahan bagi para pekerja yang kelelehan bekerja di kota Jakarta. Salah satu tempat hiburan malam yang terkenal adalah kelas XY yang sudah berdiri sejak awal 2000an. Kelab ini terletak di dalam salah satu gang yang ada di jalan hayam wuruk, pengunjung harus mencoba memasuki gang dahulu untuk bisa melihat kelab ini. Pada malam-malam akhir pekan kelab ini biasanya sangat penuh oleh pengunjung. Bisa kita lihat dengan banyaknya jejeran kendaraan-kendaraan yang parkir disekitar kelab. Bahkan hal itu berdampak sampai para pengunjung kehabisan tempat parkir dan harus mencari tempat parkir di luar kelab.

Kelab ini sebenarnya memiliki banyak fasilitas, dan terbilang lengkap untuk dinikmati. Fasilitas itu terdapat ditiap lantai, dengan jumlah ada empat lantai. Lantai pertama terdapat restoran dengan berbagai macam aneka masakannya. Disini juga pengunjung bisa menikmati live music yang disediakan oleh pihak diskotik. Lantai kedua terdapat karaoke lounge dengan banyak ruangan yang tersebar di penjuru lantai. Disini karaoke kelas ekonomi, menengah sampai VIP disediakan dengan berbagai macam fasilitas yang berbeda. Misalnya ruang karaoke kelas menengah, fasilitas yang ada, dua kamar mandi, sofa berukuran besar, tiga buah tv, dan satu buah video karaoke. Dari dalam ruang karaoke pengunjung bebas memilih menu apa saja yang disediakan dengan bantuan seorang pramusaji yang selalu stand by diluar. Naik ke lantai tiga ada pub tempat pengunjung bisa menikmati berbagai macam minuman yang disediakan oleh pihak kelab. Dari beer sampai minuman alkohol merek ternama tersedia disni. Selain itu untuk lebih menghibur pengunjung disediakan juga live music setiap malamnya. Lantai empat adalah lantai yang paling ramai di kunjungi setiap malam. Disinilah terletak kelab dengan lampu bercahaya kelap-kelip ditengah kegelapan. Pertama saat menaiki lantai ini langsung terdengar suara kencang musi trance yang tidak berhenti. Padatnya pengunjung membuat anda susah untuk berjalan. Terutama mulai jam 11 malam, disini mulai ramai dipadati oleh pengunjung.

Namun yang menarik dari kisah diskotik XY ini adalah isu-isu yang tersebar dibelakangnya. Sebagaimana yang kita ketahui, tempat hiburan malam di Jakarta menyediakan berbagai macam jenis hiburan malam, dengan berbagai macam peminatnya. Diskotik XY ini dari dulu terkenal dengan diskotiknya kaum gay. Banyak isu yang menyebar dikalangan penikmat hiburan malam bahwa diskotik ini dijadikan sebagai tempat ngumpulnya kaum gay. “isinya sih macem-macem, tapi yang gua denger sih itu emang sarangnya kaum homo” ungkap mister Y. Memang kalau diamati sekilas, kelab XY ini dapat dikatakan memiliki pengunjung yang sangat beragam. Pernah suatu saat ketika aku berkunjung, sekelompok waria kira-kira berjumlah empat orang datang ke tempat seorang teman berdiri. Disana waria tersebut berusaha untuk menempelkan tubuhnya ke seorang teman tadi. Sempat berkeliling lokasi kelab, didapati juga beberapa pasang perempuan berciuman setelah sesaat sebelumnya menari dan tertawa dengan riang. Jika dilihat dengan kasat mata juga ada beberapa pasangan laki-laki yang tersebar di lokasi kelab terlihat tertawa riang berdua dan menumpahkan tariannya di tengah hingar binger kelab.

Selain terkenal dengan kaum gay nya, kelab ini juga terkenal dengan peredaran obat-obatan terlarang. Kasus yang belum lama terkuak adalah tentang kecelakaan mobil avanza yang menimbulkan banyak korban di tugu tani. Dari hasil visum yang dilakukan kepolisian, pelaku di indikasikan memakai narkoba sebelum mengemudi. Ternyata hal itu diperkuat dari penuturan teman pelaku, sebelumnya pelaku memakai obat-obatan terlarang di kelab XY. Selain itu pernah pula terjadi kasus, dilakukannya penggerebekan oleh polisi di kelab XY dan menangkap beberapa orang yang membawa ekstasi di dalam kelab.
Memang jika berkeliling mengamati kelab, terdapat spot-spot yang bisa digunakan untuk ‘mojok’. Keadaan yang gelap juga menyebabkan orang lain tidak bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan. Keadaan seperti inilah yang bisa dimanfaatkan beberapa orang untuk menambah kesenangannya menikmati hiburan malam. “Disitu tu terkenal ama musik trancenya, paling enak si abis neken terus lo gerak terus deh ga berenti sambil denger musik” tutur mister X ketika bercerita mengenai pengalamannya di kelab XY.

Selain itu disana banyak terlihat pengunjung kelab yang menggunakan kaca hitam sambil terus menggerak-gerakan kepala dan seluruh badannya. Menurut penuturan mister X kacamata hitam itu biasanya digunakan oleh orang-orang yang mengkonsumsi ekstasi untuk menutupi garis hitam pada kantung matanya. Biasanya juga orang yang sudah mengkonsumsi ekstasi bisa bertahan selama dua hari didalam kelab. Mereka datang pada jumat malam, menikmati hiburan bisa sampai minggu malam. Oleh karena itu juga kelab ini terkenal dengan istilah non stop entertainmentnya. Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa peredaran narkoba cukup besar dilakukan di tempat-tempat hiburan malam. Terkadang situasi ini juga terlepas dari jangkauan polisi, bahkan ada beberapa pihak yang menuduh polisi juga ikutan bermain dalam bisnis ini.

Tidak lengkap hiburan malam kalau tidak ada kata seks didalamnya. Mungkin saja ada beberapa pengunjung hiburan malam yang berpendapat demikian. Kelab XY seperti disebutkan diawal tadi, memiliki banyak fasilitas untuk memanjakan pengunjungnya. Fasilitas lain dari kelab XY ini yaitu menyediakan sarana prostitusi. Jelas sekali bisa terlihat, ketika anda naik ke lantai empat dan berbelok kearah kiri anda pasti akan melihat deretan perempuan yang berjejer dan mencoba memanggil siapupun yang lewat. “Dua ratus ribu deh ama kamar mas, gimana?” celetuk salah seorang perempuan dari deretan perempuan yang berjejer tadi. Pada saat wawancara dengan mister Y, dia mengungkapkan bahwa memang perempuan-perempuan yang berjejer di dekat pintu masuk lantai empat kelab, sengaja dihadirkan oleh pihak kelab. Jikalau ada pengunjung yang berminat, maka pengunjung akan dibawa ke lantai lima tempat banyaknya kamar tersedia. Begitupula bayaran yang dikeluarkan, semuanya diserahkan saat berada di lantai lima nanti.

Pernah terjadi suatu hal yang sangat menarik, ketika berlangsungnya syukuran yang dilakukan di dalam kelab ini. Tempat yang biasanya digunakan oleh pengunjung untuk menari,bergoyang, disulap oleh pihak kelab menjadi tempat pengajian. Pengajian pun diberlangsungkan dengan banyak pegawai yang terlibat dalam keberlangsungan pengajian. Diperkirakan sekitar 80% dari pegawai kelab XY ini beragama Islam. Semua itu kembali lagi bagaimana pembaca menyikapinya. Fenomena ini memang terjadi dalam masyarakat Indonesia, saling menghargai dan bijak dalam menyikapi, itulah yang harus diutamakan.

2 komentar: